Surabaya, 13 Mei 2025 — Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak calon guru profesional, kreatif, dan peduli lingkungan melalui kegiatan bertajuk “Gelar Karya Proyek Kepemimpinan: Harmoni Berbudaya dalam Keberagaman” yang diselenggarakan oleh Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan 2024. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 13 Mei 2025 di Kampus C UNUSA, dan menjadi panggung unjuk karya sekaligus ruang refleksi nilai-nilai kepemimpinan, kolaborasi, dan keberagaman budaya dalam dunia pendidikan.

Kegiatan ini menghadirkan sebanyak 16 kelompok mahasiswa PPG yang menampilkan hasil proyek kepemimpinan mereka dalam bentuk produk inovatif berbasis pemecahan masalah lingkungan, yang telah dirancang secara kolaboratif. Masing-masing kelompok ditantang untuk menghasilkan dua hingga tiga produk kreatif yang tidak hanya memiliki nilai edukatif, tetapi juga ekonomis dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Rektor UNUSA, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, menyampaikan rasa bangga atas capaian mahasiswa PPG dalam mengintegrasikan kepemimpinan dengan kreativitas dan kepedulian terhadap isu lingkungan. “Melalui kegiatan ini, kami melihat bagaimana calon guru masa depan mampu berpikir kritis, bekerja sama, serta menghadirkan solusi nyata yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Ini adalah bekal penting bagi seorang pendidik di era perubahan yang dinamis,” ungkapnya.

Turut hadir dalam acara ini Wakil Rektor II Ir. Muhammad Faqih, M.SA., Ph.D, Wakil Rektor III drg. Umi Hanik, M.Kes, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Dr. Muhammad Thamrin Hidayat, serta Kaprodi PPG UNUSA Dr. Nafiah, M.Pd. Tidak hanya dari internal kampus, kegiatan ini juga dihadiri oleh para dosen FKIP UNUSA, kepala sekolah mitra PPG UNUSA, dan mahasiswa dari berbagai program studi yang antusias menyaksikan dan mengeksplorasi hasil karya peserta.

Keenam belas kelompok memamerkan produk inovatif dengan pendekatan yang beragam, mulai dari teknologi, edukasi, hingga kerajinan daur ulang. Berikut adalah rangkuman karya unggulan tiap kelompok:

Kelompok 1 – SPLASH: Home decor unik berbahan dasar sendok plastik bekas.

Kelompok 2 – Banovit: Pupuk cair organik hasil fermentasi kulit pisang dan cangkang telur.

Kelompok 3: Media pembelajaran ngaji berbasis digital dan non-digital seperti Tuding Ngaji dan Robot Infaq Digital.

Kelompok 4: Hiasan rumah dari limbah tanaman yang dikreasikan menjadi elemen estetis.

Kelompok 5: Kerajinan bernilai jual dari limbah sandal bekas.

Kelompok 6 – Eco Craft: Produk inovatif dari limbah cangkang telur sebagai material seni.

Kelompok 7: Kertas bekas disulap menjadi karya kreatif yang fungsional.

Kelompok 8: Produk resin dekoratif yang memanfaatkan glitter dan bunga kering.

Kelompok 9 – Liromaja: Lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang diolah secara aman.

Kelompok 10 – Lincah: Media pembelajaran interaktif Ludo Nalar Cerdas Aktif Hebat.

Kelompok 11 – Sparkling: Paduan seni kain perca dan plastik untuk menciptakan kreasi lingkungan yang estetis dan fungsional.

Kelompok 12 – Javalight: Media interaktif untuk meningkatkan literasi Bahasa Jawa secara kontekstual dan menyenangkan.

Kelompok 13: Produk edukatif tentang pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan alternatif.

Kelompok 14: Program pendampingan UMKM berbasis e-commerce dan pengemasan modern.

Kelompok 15 – Green Hygiene: Edukasi siswa SMP tentang pengelolaan limbah organik melalui produksi eco-enzyme.

Kelompok 16 – ICCT: Pelatihan content creator berbasis kecerdasan buatan (AI) dengan platform YouTube sebagai media publikasi.

Acara ini tidak hanya berfokus pada pameran produk, tetapi juga diselingi dengan pentas seni dari setiap kelompok, yang menampilkan tari, drama, dan pertunjukan budaya lain. Penampilan ini merefleksikan keberagaman latar budaya para mahasiswa, sekaligus menjadi wujud ekspresi dan kreativitas dalam bingkai harmoni. Kegiatan ini juga memberikan penghargaan kepada kelompok dengan performa terbaik dalam tiga kategori, yaitu Stand Terbaik, Produk Terbaik, dan Penampilan Terbaik. Para juri yang terdiri dari para dosen, kepala sekolah mitra, dan tim manajemen PPG UNUSA memberikan penilaian berdasarkan inovasi, kebermanfaatan, keberlanjutan produk, serta estetika penyajian.

Dr. Nafiah, M.Pd, selaku Kaprodi PPG UNUSA, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai media pembelajaran kontekstual yang mengasah keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, dan kepemimpinan mahasiswa. “Karya-karya yang ditampilkan membuktikan bahwa guru masa depan tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga menjadi agen perubahan di masyarakat,” ujarnya. Antusiasme para pengunjung, termasuk mahasiswa lintas prodi dan tamu undangan, terlihat dari keramaian di setiap stand produk. Banyak dari mereka berdialog langsung dengan peserta, mencoba produk, hingga memberikan masukan terhadap inovasi yang ditampilkan.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, UNUSA berharap semangat berinovasi dan nilai kepemimpinan yang ditanamkan dalam program PPG dapat menjadi bekal strategis bagi calon guru dalam menciptakan perubahan positif di tengah masyarakat yang beragam secara sosial, budaya, dan lingkungan.